Laman

Jumat, 08 November 2013

Taliban Pakistan pilih pemimpin baru

Miranshah, Pakistan (ANTARA News) - Taliban Pakistan hari Kamis memilih Maulana Fazlullah sebagai pemimpin baru mereka setelah pendahulunya, Hakimullah Mehsud, tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS.

Fazlullah memimpin kekerasan dua tahun Taliban di Lembah Swat, Pakistan baratlaut, pada 2007-2009 sebelum operasi militer menguasai lagi wilayah itu.

Ia mengambil alih kepemimpinan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) setelah Mehsud tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Jumat lalu.

Pengumuman pengangkatan Fazlullah itu disampaikan oleh pemimpin sementara TTP Asmatullah Shaheen pada jumpa pers di sebuah lokasi yang tidak disebutkan di Pakistan baratlaut.

Tembakan senapan berat dilepaskan untuk merayakan pengangkatan itu di Miranshah, kota utama daerah suku Waziristan Utara.

Pembunuhan Mehsud pada Jumat di wilayah suku Waziristan Utara dilakukan ketika para wakil pemerintah Pakistan bersiap-siap bertemu dengan TTP untuk membahas pembukaan perundingan perdamaian.

Serangan pesawat tak berawak itu menyulut reaksi marah dari Pakistan, dan Menteri Dalam Negeri Chaudhry Nisar menuduh Washington menyabotase upaya perundingan perdamaian tersebut.

Waziristan Utara adalah salah satu dari tujuh daerah di kawasan suku semi-otonomi Pakistan, dimana Taliban dan militan terkait Al Qaida memiliki pangkalan-pangkalan yang digunakan untuk merencanakan serangan di Afghanistan.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011, demikian AFP. (Uu.M014)


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar