Laman

Sabtu, 09 November 2013

Korut Klaim Tangkap Mata-mata Korsel di Pyongyang

VIVAnews - Pemerintah Korea Utara mengklaim telah menangkap mata-mata asal Korea Selatan yang menyusup masuk ke negara mereka. Mata-mata ini dituduh bertujuan menciptakan ketidakstabilan ekonomi di Korut.

Diberitakan Channel News Asia yang mengutip kantor berita Korut, KCNA, Kamis 7 November 2013, pria mata-mata Korsel itu dilaporkan tertangkap di ibukota Pyongyang. Juru bicara Kementerian Keamanan Dalam Negeri Korut menegaskan, tuduhan ini telah diakui sendiri oleh pria yang dituduh agen spionase itu.

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa dia terlibat spionase anti-Korut dan pendiri pergerakan di negara ketiga yang berbatasan dengan Korut selama hampir enam tahun, sambil menyamar sebagai pemuka agama," tulis KCNA.

KCNA melanjutkan, mata-mata itu masuk ke Korut untuk memicu keresahan masyarakat terhadap pemerintahnya, demi ketidakstabilan keamanan sosial negara. "Ini membuktikan sejauh apa negara boneka konservatif (Korsel) menjalankan operasi anti-Korutnya," tulis KCNA lagi.

Klaim Korut ini dibantah oleh Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS). "Tuduhan itu absurd dan sama sekali tidak berdasar," ujar pernyataan NIS.

Sejak tahun 1953, ribuan mata-mata Korut telah ditahan di Korsel. Begitu pula Korut yang secara sporadis mengumumkan penangkapan warga Korsel yang diduga mata-mata.

Kantor berita Yonhap di Seoul mengatakan, kemungkinan yang ditangkap Korut kali ini adalah misionaris Kristen yang tengah menjalankan misi penyebaran agama di Pyongyang. Sebelumnya, misionaris warga AS, Kenneth Bae, ditahan November lalu dan divonis 15 tahun kerja paksa setelah dituduh mata-mata. (umi)


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar