Laman

Sabtu, 18 Agustus 2012

- SOMETHING -


apakah Tuhan yang merencanakan ini?

membuat aku mengira-ngira apakah yang akan terjadi
jujur.. aku terlalu  mendewakanmu
menganggap semua tempat dihati, hanya untuk kamu
iyaa kamu. mantanku.
kamu yang aku agungkan
mungkin, ini kedengaran aneh.
saat aku bersama dengan dia, berdua dengannya
kamu masuk lewat celah-celah terkecil hatiku
merasuki hampir kesegenap jiwa

kamu mendengar kata hampir? yaa hanya hampir!

karena dia mulai menyadarkanku
kamu hanya sepenggal masa lalu
masa lalu yang terlalu pedih
kamu, mulai aku lupakan..
selamat tinggal masa lalu 
selamat datang masa depan

tapi sekarang dia pun membuatku ambigu

serasa dihantam palu 
kian membuat resah dan gelisah
dia membuat aku mulai takut 
takut dihantam rasa mencintai terlalu dalam..
aku dan dia? akankah tetap bisa bersama?
Tuhan akankah dia yang terbaik?
sedangkan sampai saat ini
aku masih terlalu khawatir tentangnya

Ikhlas?


Ikhlas? Aku sudah mencoba melakukannya. Mencoba mengikhlaskan dia. Tapi tetap tidak bisa. Apa karena aku terlalu menyayanginya? Atau karena aku kurang kuat berusaha? Aku tidak tau apa yang kulakukan sekarang. Hanya terdiam tanpa banyak melakukan apa-apa. 

Aku hanya seorang remaja kecil, baru mau berumur 16 tahun. Aku rasa dia juga mengerti apa yang aku rasakan, kami tidak bisa terus bersama dengan keadaan yang seperti ini. Dengan keadaan yang terlampau sulit dijalani. Toh kami masih kecil kan? Belum mengalami hal yang di anggap cinta sejati bukan?

Tinggal menunggu datangnya sang waktu yang memisahkan kami. Walau kita tidak bisa bersama tentu kita masih bisa menjadi teman? Sahabat? Benarkan? Aku tidak salah tentang ini. Tapi aku takut kamu berubah. Berubah jadi orang lain yang aku tidak pernah kenal sebelumnya.

Aku fikir, kamu tidak bisa serius tentang hubungan kita. Kita akhiri. Malah menyesakkan hati. Bingung? Terkurung di penjara hati.

Cerita

Apa yang aku takutkan bener kan? Semuanya terjadi. Aku mengerti maksud kamu walaupun kamu tidak mengucapkan itu secara langsung. Aku hanya takut menyesal itu saja. Aku perlu penopang disini, aku perlu penyemangat.

Seperti yang kamu tau aku baru saja pindah, pindah meninggalkan sahabat, teman, dan tentu saja kamu. Baru 2 minggu aku disini apa kamu juga mau pergi dan pindah dari hati aku. Apa itu yang kamu mau?                


Kamu bilang kamu stress dengan yang kamu hadapi sekarang, kamu capek dengan apa yang kamu jalani. Apa kamu tidak berfikir aku juga merasakan hal yang sama? Kamu tahu? Aku pernah menyesal 2 kali Karena masalah yang kayak gini. Apa kamu mau jadi yang ke3 kalinya? Yang membuat aku bakalan sedih banget sekarang ya kamu. Mungkin memang berat untuk menunggu. Seperti kata aku tadi, hubungan tanpa komunikasi itu “nothing”. Status kita memang pacaran tapi kita seperti tidak mengenal satu sama lain.               


Tapi dalam setiap hubungan pasti ada masa yang terberat. Mungkin ini masa terberat buat kita, kamu dan aku. Tentu ini bukan hal gampang. Ini sangat sulit, sangat membuat aku frustasi. Kalaupun kita tidak ada hubungan lagi, memang tidak ada kewajiban lagi buat kita saling komunikasi satu sama lain, dan kamu tau? Yang seperti itu malah semakin membuat aku frustasi!                 


Please jangan mengambil keputusan yang salah. Keputusan yang aku gak mau dari awal terjadi. Aku mau lama sama kamu, aku maunya kamu gak mau orang lain. Just you! Banyak yang bilang kita gak mungkin terus kayak gini, aku bisa cari orang  yang lebih cakep dari kamu. Tapi aku jawab adakah yang sebaik kamu? Senyebelin kamu? Kamu baru kurang lebih 5 bulan sama aku, kalau kita “putus” apa aku bisa cari orang seperti itu. 


Aku kangen kamu. Aku pengen meluk kamu, nyubit kamu, aku memang bukan puitis tapi aku sangat tidak terima kalau kita memang tidak bisa bersama.                


Perlu seseorang disini, dihati. Kalau kamu gak ada mungkin aku akan jadi orang lain. Aku paling tidak suka dibohongi apalagi disakitin, terlalu menyakitkan kalau kamu mengambil keputusan itu sekarang.


Kita coba satu bulan, kalau memang tidak bisa aku akan menyerah. Menyerah melawan waktu dan jarak yang memang memisahkan kita. Menyerah sama takdir yang sudah diatur, aku ikuti mau kamu. Aku tau pasangan itu ya harus mau dari kita berdua tapi kalau aku sendiri yang mengharapkan itu, lebih baik kita cukup sampai disini. Buat apalagi aku percaya sama takdir kita, mungkin kita tidak berjodoh...