Dilansir Motorbeam, Kamis 7 November 2013, sepeda motor itu diberi nama Molot. Desainnya memang sangat futuristik, beda dengan model motor pada umumnya.
Chak mengklaim kalau Molot dibuat secara hand made, tentu dengan perhatian mendalam pada urusan detail. Motor itu sangat aman, karena Chak mengklaim menggunakan aluminium dan serat karbon dengan total berat 200 kilogram.
Setiap panel Molot telah dirancang untuk meningkatkan aerodinamika, namun tetap futuristik. Molot juga sudah mengadopsi fitur sistem lampu LED.
Fitur lain untuk menunjang keamanan adalah sistem Predictive Emergency Braking System (PEBS) --bekerja untuk mengaktifkan rem guna menghindari tabrakan. Kemudian ditambah lagi ABS.
Sistem ini bekerja dengan dua radar di bagian depan dan kamera HD di lampu depan. Kamera itu tetap menyala, meski motor sudah dimatikan dan diparkir, sehingga terus merekam kondisi lingkungan motor.
Fitur PEBS juga mampu mengingatkan pengendara dengan lampu kedip di dashboard dan getaran di handle bar, jika memprediksi ada masalah.
Ada juga pemantauan area blind spot melalui sensor yang dipasang di bagian belakang motor. Kemudian, Lane Departure Warning System (LDWS), memperingatkan pengendara ketika keluar jalur tanpa memberikan sein.
Menariknya, data-data motor lain seperti kecepatan, penggunaan rem, dan lainnya disimpan dalam sebuah kotak hitam, seperti pesawat terbang.
Jantung pacunya disokong mesin 999,8cc, liquid-cooled, inline 4-silinder. Mesin DOHC itu dicomot dari Honda CBR1000RR kemudian dipadukan dengan transmisi 6-percepatan.
Guna mengurangi waktu produksi, Chak telah menerapkan teknologi cetak 3D pada Molot. Sekitar 5 persen dari sepeda motor dibangun dari 3D logam atau plastik.
Dengan fitur berlimpah kelas wahid, Molot dibanderol cukup mahal yakni US$75.000 atau sekitar Rp853 juta. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar