Diberitakan CNN yang mengutip Xinhua, pria itu adalah Feng Zhijun, 41, yang dicokok polisi di rumahnya pada pukul dua pagi, Jumat 8 November 2013. Menurut laporan Xinhua, Feng mengakui bahwa dia yang melakukan peledakan di kota Taiyuan Rabu lalu.
Dalam penggeledahan di rumah Feng, polisi menemukan beberapa bom rakitan dan kendaraan yang digunakannya untuk meletakkan peledak di Taiyuan.
Ledakan itu terjadi di depan kantor Partai Komunis pemerintah provinsi Shanxi. Ledakan dari bom rakitan itu menghancurkan kaca-kaca mobil di sekitarnya, dan mengepulkan asap tebal. Seorang tewas dalam insiden tersebut.
Di lokasi, ditemukan terserak gotri atau bola besi kecil, diduga diletakkan di dalam peledak untuk memberikan efek mematikan.
Diketahui Feng adalah mantan narapidana yang pernah menghabiskan sembilan tahun di bui karena kasus pencurian.
Polisi masih mendalami motif pelaku. Insiden itu sendiri terjadi selang sehari sebelum rapat besar para pemimpin Partai Komunis di Beijing. Usai ledakan tersebut, keamanan di Beijing diperketat.
Sebelumnya, ledakan juga terjadi di Lapangan Tiananmen Beijing saat seseorang menabrakkan mobil jip mereka. Ledakan ini menewaskan lima orang-termasuk tiga orang pelaku di dalam mobil- dan melukai 40 lainnya.
Untuk kasus di Tiananmen, polisi menyalahkan para militan Uighur di Xinjiang. Tidak disebutkan adanya hubungan antara kasus Tiananmen dengan Taiyuan. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar