Laman

Jumat, 08 November 2013

Ekonomi Indonesia 2013 Diperkirakan Tumbuh 5,8%

VIVAnews - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini diperkirakan berada di angka 5,8 persen atau melambat dari tahun lalu akibat surutnya laju investasi di dalam negeri.

Ekonom DBS Group Gundy Cahyadi  dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews pada Jumat 8 November 2013 mengatakan, merujuk pada tingginya laju investasi pada 2012, perlambatan pada tahun ini tidak mengherankan walaupun lajunya memang terlihat lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Adanya efek pendapatan negatif (negative income effect) karena pelemahan nilai tukar Rupiah merupakan salah satu faktor utama penyebab melemahnya pertumbuhan investasi di Indonesia," ujar Gundi.

Gundi memperkirakan pertumbuhan investasi masih akan melemah memasuki 2014 seiring dengan kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) serta ketidakpastian di pasar finansial.

Menurutnya, satu-satunya faktor yang positif dan membuat pihaknya lebih optimistis di pasar yakni masih kuatnya pertumbuhan konsumsi swasta di Indonesia.

Dia memaparkan pertumbuhan konsumsi swasta meningkat ke 5,5 persen Year on Year pada kuartal III/2013 dari sebelumnya 5,1 persen. Dia menjelaskan kontribusi pertumbuhan konsumsi swasta terhadap petumbuhan PDB Indonesia juga terus berada di atas 50 persen.

"Ini merupakan kenyataan bahwa pertumbuhan konsumsi swasta masih merupakan pilar yang penting untuk perekonomian Indonesia," ungkapnya.

Gundi mengatakan berdasarkan data-data terakhir, pertumbuhan konsumsi swasta diperkirakan masih terus positif pada beberapa kuartal ke depan. Tingkat keyakinan konsumen terlihat telah membaik pada Oktober dan menunjukan kesan sentimen di kalangan konsumer juga bergantung terhadap sentimen di pasar finansial yang telah cukup membaik pada beberapa bulan terakhir.

Sementara itu, lanjutnya, peningkatan konsumsi diperkirakan akan terus meningkat menjelang periode pra-pemilu.  Selain itu, tuntutan kenaikan upah buruh yang dapat yang dapat mempengaruhi meningkatnya pendapatan mereka pada 2014, juga menjadi faktor positif untuk terus menunjang tingginya pertumbuhan konsumsi swasta.

Dia menambahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik pada 2014. Pihaknya memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 6%.  (umi)


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar