Kantor berita BBC, Sabtu 9 November 2013 melansir jasad korban tewas ditemukan berserakan di jalan-jalan di kota Tacloban, salah satu daerah yang terkena dampak terparah dari topan itu.
Hal itu disampaikan Wakil Direktur Jenderal dari Penerbangan Sipil Filipina, John Andrews. Dia menambahkan, 100 orang lainnya ikut terluka akibat topan yang melanda Filipina sejak hari Jumat kemarin.
Andrews mengaku mendapatkan informasi ini dari stafnya yang tengah berada di Tacloban. "Informasi dapat diandalkan," ujar Andrews.
Akibat terjangan topan, kini listrik dan hampir sebagian besar saluran komunikasi terputus pada Sabtu ini. Sementara tentara militer yang diturunkan ke lokasi hanya dapat mengandalkan komunikasi dari radio militer.
Sementara sebanyak 750 ribu orang terpaksa harus meninggalkan rumahnya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pernyataan Andrews turut diperkuat pernyataan Juru Bicara Komando Pusat Tentara Militer Filipina, Jim Alagao pada Sabtu ini. Menurut laporan yang dia terima dari lapangan, terlalu banyak jasad korban tewas yang bergelimpangan di jalan-jalan.
"Namun, kami belum mengetahui jumlah pasti korban tewas. Tapi jumlahnya dipastikan banyak," kata Alagao kepada laman Inquirer.
Tentara militer di lapangan, lanjut Alagao juga kesulitan mengevakuasi jasad korban tewas karena terhalang oleh pohon-pohon yang tumbang dan memblokir jalan.
Selain mengevakuasi korban tewas, Alagao menambahkan, tentara sudah mulai melakukan operasi pembersihan dan pemulihan di area yang terkena dampak topan.
Mereka mengatakan kota Tacloban benar-benar hancur akibat topan yang dalam bahasa lokal juga disebut Yolanda itu.
Sementara di daerah lain di Samar, Alagao kesulitan mengetahui keadaan di sana pasca dilanda Topan Haiyan. Hal itu lantaran komunikasi di sana benar-benar terputus, bahkan radio militer pun tidak tembus.
Melihat situasi ini, sulit bagi petugas untuk mengetahui total jumlah korban tewas dan kerusakan yang sebenarnya.
Awalnya pada Sabtu pagi, baru empat orang yang dinyatakan tewas akibat topan berkecepatan 235 kilometer per jam ini. Ini menjadikan Topan Haiyan sebagai angin topan terkuat yang pernah mendera daratan Filipina tahun ini.
Menurut kesaksian seorang relawan dari lembaga amal World Vision, Mai Zamora di Cebu, angin berhembus sangat kencang.
"Hembusan angin sangat hebat. Sementara hujan deras terus mengguyur kota Cebu," kata Zamora.
Rekan Zamora yang kini bermukim di kota Tacloban bahkan melihat lembaran besi beterbangan seperti layang-layang.
Menurut pejabat berwenang, topan ini membahayakan sekitar 12 juta jiwa warga Filipina. Ratusan penerbangan domestik dan internasional ditunda akibat hantaman Topan Haiyan
Kini usai melanda laut Filipina bagian Barat, Topan Yolanda diprediksi agar bergerak ke Laut China Selatan melalui Vietnam dan Laos.
Menurut Direktur Meteorologi AS, Jeff Masters, Topan Haiyan akan menjadi bencana alam terbesar bagi Laos dan Vietnam. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar