Laman

Kamis, 15 Agustus 2013

5 Mitos Tidur Yang Perlu Kamu Ketahui

tidurOlahraga malam-malam bisa membuat kamu susah tidur? Begadang seminggu bisa “dibayar lunas” di akhir pekan? Itu sih mitos! Ayo cari tahu kebenarannya di sini.
Tidur adalah jenis istirahat yang paling efektif untuk mengisi cadangan energi. Jika kebutuhan tidur tidak tercukupi, maka kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak juga akan ikut berkurang. Masalahnya, selama ini banyak beredar mitos tentang tidur yang kebenarannya simpang-siur. Ayo cari tahu jawabannya supaya kamu bisa menikmati waktu tidur yang berkualitas.
1. Tidak semua orang perlu tidur 8 jam sehari
Fakta: Penelitian memang menyatakan bahwa ada orang-orang yang hanya perlu tidur kurang dari 6 jam setiap harinya. Tapi, hal ini disebabkan oleh faktor genetik dan hanya dialami oleh kurang dari 1 % orang di seluruh dunia. Jadi, jangan terlalu cepat mengklaim bahwa kamu adalah salah satu di antaranya.
Tips: “Salah satu penanda bahwa kamu memang cuma perlu sedikit tidur adalah kamu selalu bangun pada jam yang sama setiap hari—entah itu di hari kerja maupun hari libur, tanpa alarm,” kata David Schulman, MD, pakar kesehatan dari Emory University, Amerika. “Jika tidak, maka sama seperti orang lain, kamu perlu tidur sekitar 7-8 jam per hari agar tetap sehat,” ujarnya.
2. Olahraga terlalu malam membuat kita susah tidur
Fakta: Ini tidak berlaku bagi semua orang. Bahkan, menurut Michael Perlis, PhD, direktur di University of Pennsylvania Behavioral Sleep Medicine Program, cukup banyak orang yang mengaku lebih mudah terlelap setelah rutin berolahraga menjelang tidur. Hal ini tentunya kabar baik bagi kamu yang hanya punya waktu di malam hari untuk berolahraga.
Tips: Berhubung setiap orang memiliki reaksi berbeda terhadap kebiasaan ini, cobalah lakukan dulu eksperimen selama beberapa hari untuk menentukan kecenderungan pola tidur kamu setelah berolahraga di malam hari.
3. Ketiduran ketika sedang meeting di sore hari itu normal
Fakta: Merasa tubuh agak lemas pada sore hari itu wajar saja. Tapi, tertidur di tengah-tengah presentasi itu bukanlah hal yang normal. Menurut William C. Dement, MD, PhD, peneliti dari Stanford University, ini pertanda kamu berada dalam kondisi terlalu lelah. Jika rasa kantuk berlangsung sepanjang hari, ada kemungkinan kamu sebenarnya kurang tidur. Tanda-tanda lainnya meliputi rasa lemas, mata terasa panas, mood tidak stabil, dan sulit berkonse0ntrasi.
Tips: Atur jadwal tidur harian kamu sesuai kebutuhan. Penuhilah kebutuhan tidur 8 jam sehari dengan cara bekerja lebih efektif—sehingga kamu tak perlu lembur dan memajukan jam tidur.
4. “Korupsi” waktu tidur sedikit saja bukanlah masalah besar
Fakta: Kehilangan jatah tidur 90 menit per hari bisa mengurangi kesigapan kamu hingga 32% keesokan harinya. Artinya, kurang tidur berpengaruh pula pada daya ingat, kemampuan berpikir, termasuk keselamatan kamu ketika mengemudi di jalan raya. Berdasarkan poling yang dilakukan The National Sleep Foundation di Amerika, ada sekitar 1,9 juta pengemudi yang sudah ataupun nyaris mengalami kecelakaan di sepanjang tahun 2009.
Tips: Hindari mengemudi jika malamnya kamu begadang. Jika mungkin, mintalah izin untuk tiba lebih siang agar kamu bisa tidur sejenak di pagi hari. Jika kantuk menyerang di siang hari, cobalah berlari naik-turun tangga untuk membuat mata kamu terjaga.
5. Kurang tidur bisa “dibayar lunas” di akhir pekan
Fakta: Secara teori, pernyataan ini memang benar. Tetapi, dalam kenyataannya, jarang sekali ada orang yang bisa betul-betul “membayar” waktu tidur di akhir pekan. Ada saja kesibukan lain yang menuntut untuk dikerjakan, mulai dari acara kumpul keluarga, kencan dengan pasangan, dan sebagainya. Seringkali terjadi, kamu malah menghabiskan akhir pekan dengan mata merah dan tatapan kosong.
Tips: Jangan terlalu sering memangkas waktu tidur di hari kerja dengan harapan kamu bisa menggantikannya di akhir pekan. Lebih baik kamu membayar waktu tidur secara langsung keesokan malamnya agar performa kerja tidak terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar