Laman

Tampilkan postingan dengan label Twitter. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Twitter. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 November 2013

Twitter naikkan harga saham IPO

Jakarta (ANTARA News) - Jejering sosial Twitter menaikkan harga saham IPO-nya menjadi 25 persen lebih tinggi dari kisaran harga yang diumumkan sebelumnya, mengindikasikan adanya permintaan yang kuat dari investor.

Twitter menaikkan harga sahamnya menjadi pada kisaran 23 hingga 25 dolar per lembar pada Senin, tetapi tetap menjaga volume yang ditawarkan yaitu 70 juta lembar, menurut Reuters dalam laporannya.

Seorang sumber yang dekat dengan situasi itu mengatakan permintaan di antara investor institusional begitu kuat dan harga final sepertinya akan lebih tinggi dari kisaran harga yang diumumkan pada Senin.

Jaringan microblogging yang masih merugi itu memiliki 230 juta pengguna dalam tujuh tahun, termasuk para kepala negara, selebriti, dan aktivis. Sekitar setengah dari pengguna Twitter dewasa Amerika Serikat mengatakan mereka mendapatkan berita melalui platform sosial media itu, menurut survei Pew Research.

Twitter dikenal sebagai perusahaan terbaik Silicon Valley yang akan go public setelah Facebook, dan berupaya mencari valuasi mencapai 13,6 miliar dolar, jauh lebih sedikit dibanding Facebook yang 100 miliar dolar.

Twitter berencana menutup pemesanan saham IPO pada Selasa ini pukul 12 siang waktu New York, sehari lebih awal dari yang direncanakan karena permintaan yang kuat.

Harga IPO akan ditetapkan pada Rabu (6/11/13) dan sahamnya akan mulai diperdagangkan di New York Stock Exchange hari berikutnya.


View the original article here

Jumat, 08 November 2013

Saham Twitter Melesat, Bursa Wall Street Malah Rontok

VIVAnews - Perdagangan perdana saham Twitter Inc, ternyata tidak mampu mendorong bursa saham Wall Street AS bergerak naik. Pada akhir transaksi Kamis waktu setempat, atau Jumat dini hari WIB, indeks Dow Jones Industrial Average justru turun cukup tajam.

Pada perdagangan perdananya, saham situs mikroblog, Twitter, mampu meraup keuntungan 72,7 persen dan ditutup pada level US$44,9.

Seperti dikutip dari CNBC, investor bereaksi atas pemotongan suku bunga yang tidak terduga oleh Bank Sentral Eropa. Pelaku pasar juga masih menyikapi tingkat pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga.

Pada akhir perdagangan Kamis di bursa New York, indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 152,90 poin (0,97 persen) ke level 15.593,98.

Sementara itu, indeks S&P 500 berada di posisi 1.747,15 atau turun 23,34 poin (1,32 persen). Selanjutnya, indeks Nasdaq Composite terkoreksi 74,61 poin (1,90 persen) menjadi 3.857,33.

Setelah sehari sebelumnya mampu mencatatkan rekor di posisi 15.680,35, indeks Dow Jones Industrial Average langsung terkoreksi 50 poin pada awal perdagangan. Saham Walt Disney memimpin penurunan indeks Dow menjelang pengumuman laba kuartalan perusahaan.

Kondisi serupa juga dialami indeks S&P 500. Setelah naik di atas rekor penutupan 1.771,95 pada Selasa lalu, indeks S&P 500 ikut jatuh 1,3 persen, dan menandai sesi terburuk sejak 27 Agustus.

Pelemahan indeks bursa di bursa AS diduga dipengaruhi oleh upaya Bank Sentral Eropa yang memotong suku bunga utamanya menjadi 0,25 persen. Langkah ini dalam upaya untuk menangkis potensi bahaya deflasi.

"Pemotongan suku bunga ini mengejutkan. Karena awalnya, kebijakan ini baru akan dilakukan sebelum akhir tahun. Saya tidak habis pikir, pemotongan telah dilakukan hari ini," kata Chip Cobb, manajer portofolio di BMT Management.

Secara terpisah, laporan ekonomi AS menunjukkan produk domestik bruto (PDB) meningkat 2,8 persen pada kuartal ketiga. Sementara itu, klaim awal pengangguran turun 9.000 menjadi 336.000 pekerjaan pekan lalu.

Sementara itu, harga minyak turun 60 sen atau 0,6 persen ke level US$94,20 per barel. Untuk harga emas berjangka juga turun US$9,3 atau 0,7 persen menjadi US$1.308,5 per ounce.


View the original article here

Perdagangan Perdana di Bursa, Saham Twitter Melonjak 72 Persen

VIVAnews - Debut saham Twitter, Inc di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, meluncur manis. Pada perdagangan perdananya, saham situs mikroblog itu mampu meraup keuntungan 72,7 persen dan ditutup pada level US$44,9.

"Produk Twitter adalah salah satu yang paling menakjubkan yang pernah saya lihat dalam 31 tahun investasi di bidang teknologi," kata Roger McNamee, salah satu pendiri Elevation Partners kepada CNBC, Kamis 7 November 2013, waktu setempat.

Namun, pelaku pasar tetap berhati-hati menyikapi masa depan kinerja perusahaan jejaring sosial tersebut. Sebagian pengamat khawatir antusiasme investor terhadap saham Twitter bisa melampaui fundamental perusahaan.

Bob Peck, analis pertama yang merekomendasikan "buy" pada saham Twitter, juga mengingatkan investor untuk tidak terlalu terkesan dengan debut saham berkode TWTR itu.

Sebelumnya, Twitter menetapkan harga saham untuk penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar US$26 per unit. Dengan harga ini perusahaan mengharapkan IPO ini menjadi yang paling menarik sejak Facebook telah membuat debut yang mencengangkan di lantai bursa pada tahun lalu.

Seperti diberitakan Marketwatch, harga saham ini meningkatkan nilai IPO Twitter menjadi US$1,82 miliar dan masuk dalam debut terbesar kedua di bursa untuk perusahaan berbasis internet. Bahkan, disebutkan melampaui IPO Google pada 2004.

Saham Twitter mulai diperdagangkan pada Kamis 7 November 2012 di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.

Perusahaan awalnya menetapkan kisaran harga US$17 hingga US$20 per saham, kemudian dinaikan menjadi US$23 hingga US$25, karena melihat permintaan yang amat kuat dari pelaku pasar.

Twitter menjual 70 juta saham dalam penawaran umum perdana ini, atau sekitar 13 persen dari total saham yang beredar. Jumlah saham yang dilepas Twitter lebih kecil dibanding saat Facebook melakukan IPO. Saat itu, Facebook menawarkan lebih dari 421 juta saham, mewakili 20 persen saham yang beredar.

Harga US$26 itu memberikan Twitter kapitalisasi pasar sekitar US$14 miliar. Kondisi ini menempatkan posisinya di atas perusahaan internet layanan sosial media lainnya seperti Groupon dan Yelp, tetapi masih di bawah Linkedin yang kapitalisasi pasarnya mencapai US$26,8 miliar atau Facebook sekitar US$120,2 miliar.

Dalam wawancara dengan CNBC, CEO Twitter, Dick Costolo, mengatakan bahwa perusahaan meyakini peningkatan harga saham IPO ini akan tetap mengundang "antusiasme" di pasar.

Menurut Costolo, perusahaan telah melakukan road show dan mengetahui bahwa para investor potensial sudah sangat familiar dengan Twitter. Ini mencerminkan betapa Twitter telah begitu kuat.

"Itu antusiasme dari investor dan mereka gunakan sendiri produk ini, dari basis user dan kemudian dari potensinya atas platform monetisasi sudah terlihat fantastis," kata Costolo. (ren)


View the original article here

Mereka yang Meraup Untung dari IPO Twitter

VIVAnews - Debut saham Twitter Inc, di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, mendatangkan berkah bagi petinggi situs mikroblog itu. Kekayaan gabungan pendiri Twitter Evan Williams dan Jack Dorsey, bersama Chief Executive Officer (CEO) melambung menjadi US$4 miliar atau sekitar Rp45 triliun setelah penawaran umum perdana.

Pada transaksi perdana Kamis, 7 November 2013, seperti dikutip CNBC, saham Twitter melesat 72,7 persen menjadi US$44,9 dari harga perdana US$26 per unit. Lonjakan harga saham situs jejaring sosial itu sontak membuat kekayaan pendiri Twitter, Evan Williams, melewati US$2,56 miliar atau setara Rp29,1 triliun.

Williams adalah pemegang saham terbesar Twitter, yang menguasai 56,9 juta saham. Kekayaan Williams melompat hampir dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya, usai penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham Twitter.

Pendiri Twitter lainnya, Jack Dorsey, yang memiliki 23,4 juta saham, kekayaannya kini bernilai US$1,06 miliar atau setara Rp12,07 triliun. Secara resmi, melambungnya harta Dorsey itu, menempatkannya dalam deretan miliarder baru.

Lonjakan kekayaan Dorsey tersebut sudah diperkirakan lebih dari US$1 miliar sebelum IPO Twitter.

Sementara itu, CEO Twitter, Dick Costolo, mengatakan, IPO perusahaan bukan semata untuk kekayaan pribadi. Meski demikian, keberuntungan berpihak pada Costolo, karena nilai kekayaannya ikut melonjak menjadi lebih dari US$345 juta atau setara Rp3,93 triliun.

Tentu saja, trio petinggi Twitter tersebut masih akan melihat nasib saham perusahaan dalam beberapa bulan mendatang. Meskipun, mereka kemungkinan akan mengatakan tidak "peduli" dengan kekayaan mereka.

Sebelumnya, dengan penetapan harga saham perdana Twitter sebesar US$26, telah meningkatkan nilai IPO menjadi US$1,82 miliar. Nilai IPO itu masuk dalam debut terbesar kedua di bursa untuk perusahaan berbasis internet. Bahkan, disebut melampaui IPO Google pada 2004. (umi)


View the original article here

5 Hal yang Perlu Diketahui Terkait IPO Twitter

VIVAnews - Twitter secara resmi telah melantai di Bursa Efek New York, Amerika Serikat dengan kode saham TWTR. Debut saham situs mikroblog 140 karakter itu meluncur manis pada perdagangan perdananya.

Berikut adalah 5 hal yang perlu diketahui terkait IPO Twitter seperti dikutip dari Usatoday pada Jumat 8 November 2013.

Pertama, penetapan harga saham perdana Twitter sebesar US$26 per saham dari kisaran prediksi sebelumnya US$23-25 per saham. Dengan harga saham US$26 per saham nilai perusahaan mencapai US$18,34 miliar. Jumlah itu melebihi Macy yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$17 miliar dan Bed Bath & Beyond berkapitalisasi pasar US$16 miliar. Menurut Dealogic, jasa pialang, IPO Twitter merupakan IPO terbesar kedua pada perusahaan berbasis internet di Amerika Serikat, mengikuti langkah Facebook. IPO Twitter juga merupakan IPO terbesar ketiga perusahaan di Amerika Serikat pada tahun ini.

Kedua, adanya debut yang sibuk. Seperti terjadi pada IPO perusahaan dengan keuntungan yang tinggi, Twitter juga mempunyai banyak kegiatan pada hari pertamanya masuk pasar saham. "Kami melihat volume perdagangan yang sangat besar," ujar Bruno del Ama, CEO Global X Funds yang mengharapkan adanya peningkatan harga saham Twitter pada penutupan pasar. Setelah menciptakan lonjakan yang cukup signifikan di awal perdagangan, diperkirakan harga saham Twitter akan jatuh kembali ke bawah. "Dalam beberapa hari setelah IPO, harga saham mulai akan turun sedikit," kata del Ama.

Ketiga, menjadi miliarder terbaru dunia. Pendiri dan pemilik saham terbesar Twitter, Evan Williams, menjadi orang yang paling diuntungkan dari IPO Twitter. Dia memperkirakan dapat meraup keuntungan US$1 miliar. Jika harga saham dapat naik dua kali lipat, rekan pendiri Twitter dan CEO Square, Jack Dorsey, akan bergabung dengan Williams di klub miliarder. Pada 21 Maret 2006, Dorsey telah memposting tweet pertamanya di dunia dengan kalimat "Hanya menyiapkan twitter saya."

Keempat, bagaimana persiapan Bursa Efek New York, Amerika Serikat menyambut IPO Twitter? Sebelumnya ada kekhawatiran masuknya saham Twitter akan menimbulkan masalah teknis seperti yang dialami Facebook saat bergabung di Nasdaq pada musim semi lalu. Namun, setelah uji coba berhasil, Bursa Efek New York nampaknya yakin dapat menangani volume perdagangan yang sangat besar. "Kami menyiapkan perencanaan yang matang untuk IPO Twitter dan bekerjasama dengan industri yang memiliki pengalaman kelas dunia untuk memberikan kepastian pada investor ritel dan semua pelaku pasar," kata Marissa Arnold, Juru Bicara Bursa Efek New York.

Kelima, haruskah memiliki saham Twitter? Ada beberapa cara bagi investor umum untuk mendapatkan saham Twitter, misalnya bekerja sama dengan perusahaan pialang untuk membeli melalui reksa dana. Matt Krantz dari Usatoday menjelaskan, apabila kita tidak mengetahui bagaimana cara membeli saham IPO Twitter, jangan mencoba. Jika anda terbiasa berinvestasi secara teratur, anda mungkin akan menunda untuk membeli. Krantz menulis, "Jika memang besar, investor kaya tidak akan langsung bertindak pada lonjakan saham, seharusnya anda akan bertanya mengapa?" (umi)


View the original article here

Rabu, 06 November 2013

Twitter naikkan harga saham IPO

Jakarta (ANTARA News) - Jejering sosial Twitter menaikkan harga saham IPO-nya menjadi 25 persen lebih tinggi dari kisaran harga yang diumumkan sebelumnya, mengindikasikan adanya permintaan yang kuat dari investor.

Twitter menaikkan harga sahamnya menjadi pada kisaran 23 hingga 25 dolar per lembar pada Senin, tetapi tetap menjaga volume yang ditawarkan yaitu 70 juta lembar, menurut Reuters dalam laporannya.

Seorang sumber yang dekat dengan situasi itu mengatakan permintaan di antara investor institusional begitu kuat dan harga final sepertinya akan lebih tinggi dari kisaran harga yang diumumkan pada Senin.

Jaringan microblogging yang masih merugi itu memiliki 230 juta pengguna dalam tujuh tahun, termasuk para kepala negara, selebriti, dan aktivis. Sekitar setengah dari pengguna Twitter dewasa Amerika Serikat mengatakan mereka mendapatkan berita melalui platform sosial media itu, menurut survei Pew Research.

Twitter dikenal sebagai perusahaan terbaik Silicon Valley yang akan go public setelah Facebook, dan berupaya mencari valuasi mencapai 13,6 miliar dolar, jauh lebih sedikit dibanding Facebook yang 100 miliar dolar.

Twitter berencana menutup pemesanan saham IPO pada Selasa ini pukul 12 siang waktu New York, sehari lebih awal dari yang direncanakan karena permintaan yang kuat.

Harga IPO akan ditetapkan pada Rabu (6/11/13) dan sahamnya akan mulai diperdagangkan di New York Stock Exchange hari berikutnya.


View the original article here