Perasaan apa ini? Perasaan ini salah. Perasaan ini
seharusnya tidak ada. Tidak harus berkembang menjadi seperti ini. Apakah ini
cinta? Tidak, tidak sampai sejauh itu. Apakah ini sayang? Tidak, tidak mungkin
aku menyayanginya. Mengenalnya saja aku belum pernah. Suka? Apakah mungkin aku
menyukainya? Awalnya aku hanya menganggap dia “berbeda”, hanya berbeda. Dan aku
menganggap dia sama dengan aku. Memiliki kesamaan nasib mungkin.
Dia seperti patung. Tapi memiliki nyawa. Dia tidak
menghiraukan sekitarnya, tapi tetap memperhatikan dengan tidak banyak melakukan
apa-apa. Ini salah, perasaan ini telah berkembang menjadi perasaan “harus”
memiliki. Hanya aku yang boleh bersamanya, semua senyuman itu, obrolan itu
harusnya hanya menjadi milikku. Dan ini salah. Sangat salah. Ada apa dengan
diriku? Kenapa aku menjadi seegois ini? Kenapa?
Harusnya aku bersikap biasa saja, dan pada kenyataannya aku
tidak melakukan apa-apa terhadapnya. Kenalan pun tidak. Kenapa aku ini?
Kenapa?! Terlalu banyak kata kenapa disini! Tapi siapa yang akan menjawabnya
sedangkan aku saja tidak bisa menjawab. Semua kata itu harusnya bisa kujawab,
itu pertanyaan remaja labil biasa bukan?
Sesederhana inikah perasaan suka? Sesederhanakah ini
perasaan terluka? Sesederhana itu? Tapi kenapa pada prakteknya terlalu sulit. Aku
bukan tipe penakut kau tahu? Bukan tipe anak manja. Bukan tipe pecundang.
Disini aku merasa ini bukan duniaku. Bukan tempat seharusnya aku tinggal. Aku menginginkan
kebebasan untuk hidup. Menginginkan semua senyumanku seperti dulu. Menginginkan
semua sahabatku disini. Aku takut kesepian. Aku takut sendirian. Aku takut
akhirnya akan dilupakan. Aku percaya mereka. Mereka takkan melupakanku semudah
itu.
Kembali lagi soal “dia”. Ketika kamu mulai tertarik dengan
seseorang, kamu pasti akan mencari tahu tentang dia. Semuanya tentang dia. All about
him. Apakah ini benar? Bukankah pada awalnya perasaan itu sederhana? Tapi semakin
tau lebih dalam tentang dia, kamu akan semakin tertarik dan menyukainya lalu
menyayanginya dan pada akhirnya mencintainya. Berawal dari perasaan sederhana
ke perasaan yang terlampau rumit untuk dimengerti. Aku dan dia. Tidak pernah
mengenal secara lebih dekat, lebih dalam. Tapi aku merasa cukup tahu
tentangnya. Tidak semuanya tapi hanya beberapa. Dan itu saja membuatku mulai
memperhatikannya lebih dari sekedar…sekedar teman mungkin.
Perasaan itu datang
tiba-tiba. Tanpa pernah disadari dan diketahui keberadaannya. Saat dia datang,
membuat hidupmu menjadi berbeda. Orang yang istimewa bukan dari segala
kelebihannya, namun dari cara kamu memandangnya. Memandang sebagai orang yang
berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar