Laman

Rabu, 12 September 2012

sang Waktu


Waktu adalah hal yang mengerikan karena tawa, canda dan bahagia akan pergi seiring dengan berputarnya ia.

Cerita ini takkan semudah menulisnya. Takkan semudah membaca. Cerita ini hanya perlu dipahami, dimengerti. Oleh orang yang kamu bilang belahan dari hatimu. Bukan berarti itu hanya ditunjukkan pada satu orang. Bisa dua, tiga, atau mungkin lebih dari itu. Dan bukan berarti itu pacar, bisa jadi itu saudara, teman atau mungkin sahabat kamu.

Hati seakan terbagi, pada kenyataan yang aku sebut dengan Waktu. Waktu yang memisahkan dengan semua asa, harapan dan kebahagiaan yang kini hanya tinggal tersisa kenangan dan air mata. Hal yang mudah dilafalkan, mudah untuk ditunjukkan tapi sangat sulit saat mulai terkena tajamnya pisau sang Waktu yang mutlak dan pasti terjadi. Dia membuat lupa, akan semua kenangan indah bersama. Dia membuat bahagia, diatas semua luka yang ada. Dia membuat tangis, saat semua hal pergi bersamanya. Waktu adalah hal yang mengerikan karena tawa, canda dan bahagia akan pergi seiring dengan berputarnya ia.

Entah apa yang begitu memilukan. Perpisahan? Ya mungkin itu. Dan awal dari perpisahan adalah pertemuan. Itu semua telah diatur oleh sang Waktu. Tinggal bagaimana kita merasakan perpisahan, sebagai hal yang pahit atau malah kebalikan.

Kalau boleh, aku ingin bercerita sedikit tentang kisah hidupku.
Waktu sendirilah yang membuatku membenci dirinya. Dia membuat aku berpisah. Pindah. Memulai sesuatu dari awal. Berharap. Dan banyak berharap dari yang biasa aku lakukan. Tahukah ia kalau itu memuakkan? Tahukah ia kalau itu menyakitkan? Bukankah banyak yang mengatakan kalau kita banyak berharap, maka hal itu takkan terjadi. Dan percayalah hal itu benar adanya!

Aku tidak pernah ingat kapan meminta sebanyak ini kepada Tuhan. Mengharapkan hal ini lebih banyak lagi. Tapi kenyataannya? Terlalu banyak harapan. Terlalu banyak kekecewaan. Bukan menjadi sebuah kebahagiaan. Tuhan aku hanya membutuhkan satu hal sekarang. Tolong buat hidupku disini bahagia. Tidak terganggu dengan apa yang mereka sebut dengan musuh. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar