Nah, karena kemarin ada tugas bahasa Indonesia tentang wawancara, kali ini gue bakalan ngebahas tentang wawancara. Enjoy reading guys...
Wawancara (bahasa Inggris: interview)
merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Ankur
Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bantu saat
dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat untuk suatu
posisi, jurnalis,
atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribaaian seseorang ataupun
mencari informasi.
Dalam bidang jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita.
Wawancara biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang
yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas permintaan atau keinginan
wartawan yang bersangkutan.
Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara
biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita.
Bentuk wawancaraBentuk-bentuk wawancara antara lain:
1. Wawancara berita
dilakukan untuk mencari bahan berita.
2. Wawancara dengan
pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
3. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat
pesawat telepon.
4. Wawancara pribadi.
5. Wawancara dengan
banyak orang.
6. Wawancara dadakan
/ mendesak.
7. Wawancara kelompok
dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan
dan sebagainya.
Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap wartawan juga ditentukan oleh
perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya mengundang
simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias
komunikatif. Wawancara yang komunikatif
dan hidup ikut ditentukan oleh penguasaan
permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan baik oleh nara
sumber maupun wartawan.
Jenis-jenis
wawancara
Ditinjau dari segi pelaksanaannya,
wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
§ Wawancara bebasDalam wawancara bebas, pewawancara
bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa
pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak
hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.
§ Wawancara
terpimpinDalam wawancara terpimpin, pewawancara
sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.
§ Wawancara bebas
terpimpinDalam wawancara bebas terpimpin,
pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang
dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang
ditanyakan secara garis besar.
Sikap yang harus dimiliki Pewawancara
Saat melakukan wawancara, pewawancara
harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki
seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
- Netral; artinya, pewawancara
tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh
responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden,
baik yang menyenangkan atau tidak.
- Ramah; artinya
pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.
- Adil; artinya
pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara
harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.
- Hindari ketegangan; artinya,
pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang
dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan
pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya.
Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.
From : [http://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar