Laman

Rabu, 09 Januari 2013

Niall Love Story


Niall Love Story
Naskah aslli : @1DirectionIndo

Hey namaku Maddie, sekarang aku kelas 2 SMA. Aku baru pindah ke Jakarta beberapa minggu yang lalu. Setelah beberapa hari gak sekolah karena masih dalam proses pindahan, akhirnya sekarang aku masuk sekolah.
“Hello semua. Aku Maddie, aku pindahan dari Surabaya,” kataku dengan jantung yang berdetak sangat kencang.
“Maddie kamu bisa duduk disitu,” Mr. Peterson menunjuk kursi kosong dan aku melihat seorang cewek yang tersenyum dengan lebarnya. Aku pun menuju kursi kosong itu.
“Hello Maddie, aku Bella.” Hari pertama dan aku sudah mendapat teman baru. And she looks so nice. Setelah belajar beberapa jam, akhirnya bel istirahat pun berbunyi.
“Maddie, ke kantin yuk!” ajak Bella. Aku pun menjawab dengan anggukan sambil tersenyum. Dalam perjalanan ke kantin, aku mendengar banyak cewek-cewek dari kelas lain heboh bercerita lebih tepatnya bergosip tentang seorang kakak kelas yang katanya manis banget. Aku pun sempat mendengar nama kakak kelas itu “Niall”. Karena penasaran, aku nanya sama Bella.
“Bel, siapa sih kakak kelas yang namanya Niall itu? Kok pada heboh banget ngomongin dia”.
“Kak Niall? Oh, dia itu ketua OSIS. Cewek-cewek pada suka banget sama dia. Dia itu pinter, cakep, cool, tipe cewek-cewek sini banget deh”
“Tipe kamu juga dong berarti?” tanyaku sambil setengah menggoda.
“Eng…gimana ya, dia itu terlalu perfect buat aku. Dan lagian aku gak suka cowok tenar.”
“Oh, yang mana sih orangnya?” aku makin penasaran sama kakak ketua OSIS ini.
“Nanti deh kalo orangnya lewat aku kasih tau,” jawab Bella.
Setelah dari kantin, aku dan Bella pun kembali ke kelas. Dalam perjalanan balik ke kelas, aku gak sengaja ngeliat ke atas dan aku melihat seorang cowok yang lagi mainin hpnya di depan kelas 3. Ya kelasnya itu terletak dilantai 2 dan kelas aku berada di lantai bawah. And at the first sight, I fell in love with him. Saat aku lagi ngeliatin dia, tiba-tiba dia melihat ke arahku. My heart skipped a beat when our eyes met dan refleks aku mengalihkan pandangan ke tanah.


Bel istirahat pun berbunyi, karena masih kenyang gara-gara sarapan tadi pagi gue gak ada niat sedikitpun buat ke kantin. So I walked out and decided to go check my twitter and see all those tweets by girls in my school about me.
Tiba-tiba gue ngeliat ke arah bawah dan gue ngeliat seorang cewek yang belum pernah gue liat sebelumnya. When our eyes met, my heart skipped a beat and she looked away.

                Setelah kejadian tadi, mukanya selalu terbayang setiap aku menutup mata dan aku pun gak bisa konsen dengan pelajaran yang lagi dijelasin. Akhirnya dengan tekad yang kuat, aku mencoba untuk berkonsentrasi pada pelajaran Mr. Peterson ini. Hasilnya? Bisa juga buat konsen.
                Aku mendengar seorang mengetuk pintu kelas dan melihat 2 orang di luar, Mr. Peterson pun mendekati dan membuka pintu. Oh tidak! Itu dia. Aku melihat dia (lagi). Untuk sesaat aku memikirkan pertemuan tadi, bertautnya antara matanya dan mataku.
                Setelah berbicara dengan Mr. Peterson, dia masuk ke kelas.
                “Selamat siang, kami dari perwakilan OSIS ingin memberitahukan…”
                ‘Oh my God! His voice!’ itu yang terpikirkan pas pertama aku denger suaranya. I tried so hard to keep my cool. Aku gak mau ada yang tau kalau aku si anak baru ini suka sama dia.

              
             Setelah bel masuk, gue dan wakil gue, Harry masuk ke tiap kelas buat ngumumin ada event baru dari OSIS. Setelah masuk ke beberapa kelass, gue masuk ke kelas 11 ipa 2.
            “Selamat siang, kami dari perwakilan OSIS ingin memberitahukan bahwa ada event baru yang diadakan oleh OSIS.” Kata gue sambil meihat ke anak-anak yang ada dikelas itu, sampai akhirnya gue ngelihat cewek tadi.
Cewek yang gue liat pas jam istirahat. And our eyes met again, tapi kali ini dia gak ngalihin pandangannya. Just that, my lips formed a smile. And then she looked away but I can still see her cute smile and red cheeks.
Akhirnya gue selesai ngomong dan keluar dari kelas dia but I can’t stop smilling like crazy.

                When I tried so hard to keep my cool, his eyes laid on me but I tried to stay my focus and keep my heart steady. Tiba-tiba dia senyum. That’s it. I cac’t keep my cool and I looked away with smile in face and red cheeks.
                “Itu tuh ketua OSIS yang namanya Niall, yang tadi ngomong itu” kata Bella ngasih tau.
                “Hah? Iya?” aku kaget banget pas tau kalau kakak itu…kakak OSIS.
                Setelah itu aku kepikiran dia terus dan bener-bener gak bisa konsen sama pelajaran bahkan sampai bel pulang berbunyi.
                “Pulang sama siapa?” Tanya Bella.
                “Aku pulang sendiri, pake bis” aku jawab.
                “Yaudah pulang bareng aku aja yuk. Aku tebengin, sekalian biar aku tau rumah kamu” kata Bella.
Denger Bella nawarin nganterin aku pulang, aku  pun setuju dan nerima tawaran tiu.
                “Okedeh!”
                Aku pun jalan ke tempat parkir di depan sekolah berdua sama Bella. Saat itu aku lagi konsen dengerin Bella cerita tentang gimana sebenarnya anak-anak sekolah ini.
                “Tunggu bentar ya, aku ngeluarin motor dulu” kata Bella.
                “Sip deh! Jangan lama-lama ya Bel” jawabku sambil nyengir kuda. Secara gak sengaja, I saw him again and now I caught him looking at me with that half-smile of him. I was so embrassed thae I can’t think of anything to do but looking away, but my heart it wont calm down.
                Akhirnya Bella pun keluar dengan motornya dan aku pun duduk di belakangnya dan memberitahukan arah jalan menuju ke rumahku. Sampai rumah aku berterimakasih ke Bella, Bella pun pulang dan aku sampai di rumah.
                When I finally got to my bedroom, I threw myself on bed and I can’t stop think about him. I found myself smilling just by thought of him.

>>>TO BE CONTINUE<<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar