Laman

Rabu, 24 Oktober 2012

sesederhana inikah?


Perasaan apa ini? Perasaan ini salah. Perasaan ini seharusnya tidak ada. Tidak harus berkembang menjadi seperti ini. Apakah ini cinta? Tidak, tidak sampai sejauh itu. Apakah ini sayang? Tidak, tidak mungkin aku menyayanginya. Mengenalnya saja aku belum pernah. Suka? Apakah mungkin aku menyukainya? Awalnya aku hanya menganggap dia “berbeda”, hanya berbeda. Dan aku menganggap dia sama dengan aku. Memiliki kesamaan nasib mungkin.

Dia seperti patung. Tapi memiliki nyawa. Dia tidak menghiraukan sekitarnya, tapi tetap memperhatikan dengan tidak banyak melakukan apa-apa. Ini salah, perasaan ini telah berkembang menjadi perasaan “harus” memiliki. Hanya aku yang boleh bersamanya, semua senyuman itu, obrolan itu harusnya hanya menjadi milikku. Dan ini salah. Sangat salah. Ada apa dengan diriku? Kenapa aku menjadi seegois ini? Kenapa?
Harusnya aku bersikap biasa saja, dan pada kenyataannya aku tidak melakukan apa-apa terhadapnya. Kenalan pun tidak. Kenapa aku ini? Kenapa?! Terlalu banyak kata kenapa disini! Tapi siapa yang akan menjawabnya sedangkan aku saja tidak bisa menjawab. Semua kata itu harusnya bisa kujawab, itu pertanyaan remaja labil biasa bukan?

Sesederhana inikah perasaan suka? Sesederhanakah ini perasaan terluka? Sesederhana itu? Tapi kenapa prakteknya terlalu sulit. Aku bukan tipe penakut kau tahu? Bukan tipe anak manja. Bukan tipe pecundang. Disini aku merasa ini bukan duniaku. Bukan tempat seharusnya aku tinggal. Aku menginginkan kebebasan untuk hidup. Menginginkan semua senyumanku seperti dulu. Menginginkan semua sahabatku disini. Aku takut kesepian. Aku takut sendirian. Aku takut akhirnya akan dilupakan. Aku percaya mereka. Mereka takkan melupakanku semudah itu.

Kembali lagi soal “dia”. Ketika kamu mulai tertarik dengan seseorang, kamu pasti akan mencari tahu tentang dia. Semuanya tentang dia. All about him. Apakah ini benar? Bukankah pada awalnya perasaan itu sederhana? Tapi semakin tau lebih dalam tentang dia, kamu akan semakin tertarik dan menyukainya lalu menyayanginya dan pada akhirnya mencintainya. Berawal dari perasaan sederhana ke perasaan yang terlampau rumit untuk dimengerti. Aku dan dia. Tidak pernah mengenal secara lebih dekat, lebih dalam. Tapi aku merasa cukup tahu tentangnya. Tidak semuanya tapi hanya beberapa. Dan itu saja membuatku mulai memperhatikannya lebih dari sekedar…sekedar teman mungkin.

Perasaan itu datang tiba-tiba. Tanpa pernah disadari  dan  diketahui keberadaannya. Saat dia datang, membuat hidupmu menjadi berbeda. Orang yang istimewa bukan dari segala kelebihannya, namun dari cara kamu memandangnya. Memandang sebagai orang yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar