Mereka salah. Mereka salah tentang apa yang mereka
bicarakan. Aku tidak mungkin setega itu terhadapnya. Apakah kalian tau
bagaimana sakitnya ngelepas seseorang pergi dari hidup kamu. Okey, memang aku
yang pergi tapi kenyataannya aku yang membiarkan dia pergi dari kehidupan aku
dengan sebenarnya. Namun itu bukan yang aku mau dan harapkan. Hanya saja itu
sudah di ambang dari batas kesabaran. Kamu bilang kamu sakit? Oh bukan. “kata teman-teman kamu” kamu sakit hati karena
aku dan biarkan saja hal itu mungkin ada apa-apa dengannya, orang lain mungkin.
Memang tidak seperti itu kata-kata mereka, tapi aku menyimpulkan begitu.
Hey kalian. Yang tidak tahu bagaimana aku dan dia diam ya.
Kalian itu cowok, bukan banci yang suka gosipin orang di social media kan? Bertingkahlah
sebagaimana laki-laki pada umumnya. Jangan malah ngegosip dan buat berita yang
kalian bahkan gatau itu benar atau tidak.
Aku ingin meluruskan satu hal. Tentang siapa seharusnya yang
disalahkan disini. Mungkin tidak ada yang salah. Hanya entah mengapa, aku
seperti orang jahat disini. Seperti cewek yang suka mempermainkan sesuatu. Dan
itu bukan aku. Apakah dia tahu bagaimana terlukanya aku saat pergi? Apa dia
tahu aku selalu ingin melihatnya disisiku? Mungkin dia tahu. Karena dia
merasakannya. Tapi, dia tidak terluka layaknya aku. Aku yang baru saja pergi
dan membutuhkan dukungannya, dia malah tidak ada saat aku butuh dia untuk
menemani, menguatkan. Tidak dengan dia ada dihadapanku. Cukup dengan sms dan
telfon. Dan dia tidak melakukan hal itu.
Status kami memang pacaran, tapi seperti tidak ada hubungan
apa-apa. Kalau sudah seperti ini aku yang terluka sendiri. Selalu menunggu satu
sms darinya. Selalu melihat hp untuk menunggu kamu. Dan itu adalah hal langka
setelah kepergianku. Berita darimu.
Seperti hanya aku yang berjuang untuk hubungan ini. Tanpa
aku tahu apa yang aku perjuangkan. Tanpa pernah aku tahu bagaimana akhir dari
kisah kami.
Apakah salah pilihanku untuk pergi sesungguhnya dari hidup
kamu? Toh akhirnya kamu bisa mencari pengganti yang lebih baik dari aku kan
disana. Bahagialah. Karena hidup kamu terlalu berharga untuk disia-siakan. Aku
tau itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar