Laman

Minggu, 22 Juli 2012

Mungkin



Terlalu ambigu. Terlalu bigung. Terlalu sedih. Terlalu ragu buat kamu.

Sedih. Hanya satu kata ini yang bisa mengungkapan gimana perasaanku saat ini. Mungkin aku memang bukan cewek beruntung yang dapat memiliki cowok sebaik malaikat. Tapi aku tau, kamu sangat tau aku gimana. Kamu bahkan tau apa yang aku rasain. Namun, cowok itu tetap makhluk gak peka yang gak ngerti gimana perasaan perempuan! Mereka itu memang gak bisa disamain tapi kalau emang rata-rata semuanya begitu mau diapain lagi. Mereka hanya merespon apa yang mereka lihat. Hanya mendengar suara orang yang ada disekeliling mereka.

Bisa gak sih sekali aja kamu  buat aku “special” dihati kamu, apa sih yang kamu pikirkan tentang aku? Apa hanya cewek-sok-imut-yang-bawel-yang-udah-gak-ada-lagi-disini-buat-apa-dipikirin. Buat apa dikenang. Buat apa dirindukan. Buat apa tetap dipertahanin. Biarin aja nyari cinta yang baru. Aku cukup tau apa yang aku rasain sekarang. Udah gk tau apalagi yang mau dicari. Aku gak mau berspekulasi tentang ini. Terlalu rumit. Terlalu menguras tenaga, air mata, hati, dan rasa sayang orang lain. Kamu yang buat aku percaya cowok itu gak sama. Cowok itu gak semuanya sama brengseknya. Tapi sekarang apa? Aku bingung. Terlalu ambigu disini. Terlalu labil. Terlalu sedih. Terlalu ragu buat kamu.

Aku percaya kamu, percaya sama apa yang kamu bilang. Tapi tetep yaa, hal-hal apapun yang kamu lakuin gak pernah kamu bilang, apa aku gak sepenting itu ya, bahkan orang lain yang tau duluan. Aku relaa kok ngelepas kamu demi orang lain yang lebih bisa mengerti kamu. Mungkin orang itu bukan aku. Bukan  aku. Bukan aku yang kamu butuhin. Bukan aku yang kamu mau. Bukan aku yang bisa mengerti kamu.

Mungkin jarak membuat kamu mudah melupakan. Mungkin waktu membuat kamu berpaling ke orang lain. Mungkin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar